MAKALAH STRUKTUR PASAR : PERSAINGAN MONOPOLISTIK
PENDAHULUAN
Latar Belakang:
Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar
yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna
dari monopoli. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu
pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda
corak (differentiated product). Kurva
permintaaan yang dihadapi oleh firma dalam persaingan monopolistik adalah lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai
elastis sempurna(kurva permintaan adalah sejajar sumbu datar), yaitu kurva
permintaan yang dihadapi suatu firma dalam persaingan sempurna. Maka pada
hakekatnya kurva permintaan keatas barang produksi firma dalam persaingan
monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih
mendatar dan bukan turun dengan curam). Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan
monopolistik tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal
(MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistik
kurva MR adalah sama dengan seperti yang terdapat dalam monopoli, yaitu kurva
tesebut terletak dibawah kurva permintaan.
Tujuan dari materi:
Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan setelah membaca materi
tentang struktur: persaingan monopolistik, mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan kembali materi tersebut. Serta dapat membantu mahasiswa untuk
mengetahui lebih dalam mengenai persaingan monopolistik. Semoga dengan
dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
1. PENGERTIAN PERSAINGAN MNOPOLISTIK
Pasar
persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua
jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dari monopoli. Oleh seab
itu sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur
sifat pasar persaingan sempurna.
2. SIFAT-SIFAT PERSAINGAN MONOPOLISTIK
2.1. Jumlah pemeli dan penjual agak banyak, tapi tidak
sebanyak dalam persaingan sempurna, sehingga masing-masing perusahaan masih
mempunyai pengaruh atas harga meskipun tidak besar.
2.2. Barang-barang yang diperjualbelikan tidak homogen,
bahkan sengaja dibeda-bedakan, baik dalam merek maupun bentuk, warna, mutu dan
ukuran.
3. MODEL PERSAINGAN MONOPOLISTIK DARI
CHAMBERLIN DIDASARI ATAS BEBERAPA ANGGAPAN DASAR:
3.1. Di pasar banyak terdapat penjual dan juga pembeli
3.2. Produk yang dihasilkan produsen ersifat dibedakan
(diusahakan punya ciri-ciri yang berbeda antara produk yang satu dengan produk
yang lain), tetapi diantara mereka mempunyai kemampuan untuk saling mengganti
secara cukup esar.
3.3. Di pasar ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk /
keluar dari pasar
3.4. Produsen selalu berusaha untuk memaksimalkan keuntungan,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
3.5. Harga-harga faktor produksi dan tingkat teknologi
tertentu.
3.6. Perilaku produsen dianggap tertentu setelah ia
mengetahui bentuk permintaan dan ongkos produksi dari usahanya.
3.7. Keputusan optimal yang diambil dalam satu periode
tertentu adalah keputusan optimal juga bagi periode yang lain.
3.8. Kurve permintaan dan kurve ongkos produksi dianggap sama
untuk semua produsen yang ada dikelompok itu.
4. CIRI-CIRI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
4.1.Terdapat Banyak Penjual.
4.1.Terdapat Banyak Penjual.
Terdapat cukup banyak penjual didalam pasar persaingan monopolistis, namun
demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama
besarnya. Keadaan ini menyebabkan produksi
sesuatu perusahaan adalah sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi
dalam keseluruhan pasar.
4.2. Barangnya Bersifat Berbeda
Corak.
Ciri ini merupkan sifat yang penting didalam membedakan diantara pasar
persaingan monopolistis dan persaingan sempurna. Produksi dalam pasar
persaingan monopolistis berbeda coraknya (differentiated
product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi sesuatu firma
dengan produksi firma lainnya. Disamping perbedaan dalam bentuk fisik barang
tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pembungkusnya,perbedaan dalam
bentuk jasa perusahaan setlah penjualan (after-sale
service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Perbedaan
dalam sifat barangyang dihasilkan ini menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopli, walaupun
kecil, yang dimiliki oleh firma dalam pasar persaingan monopolistis.
4.3.Firma Mempunyai Sedikit
Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
Kekuasaan
mempengaruhi harga oleh firma monopolistis bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda
corak atau differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli
bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang sesuatu firma dan kurang menyukai
barang yang dihasilkan firma lainnya. Maka apabila sesuatu firma menaikkan
harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya
tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
4.4.Kemasukan ke dalam industri
relatif mudah
Firma yang
akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistis tidak
akan banyak mengalami kesukaran.
Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti didalam oligopoli dan
monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan
sempurna. Yang pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relatif besar
kalau dibandingkan dengan mendirikan firma dalam pasar persaingan sempurna.
Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda
coraknya dengan yang sudah tersedia dipasar, dan memprmosikan barang tersebut
untuk memperoleh langganan. Maka firma baru pada dasarnya harus berusaha
memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan
harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut.
4.5.Persaingan dalam Promosi
Penjualan Sangat Aktif.
Harga bukanlah
penentu utama dari besarnya pasar dari firma-firma dalam pasar persaingan
monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga yang
relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu
firma lain mungkin harganya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan.
Keadaan seperti ini adalah disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan
yaitu barang yang bersifat berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik yangasa
para pembe berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa para
pembeli, para penusaha melakukan persaingn bukan harga (nonprice competition). Persaingan yang demikian itu antara lain
adalah didalam memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang
terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik.
5.
JENIS PERMINTAAN DALAM PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Dalam
pasar persaingan monopolistic terdapat 2 macam permintaan, yaitu permintaan
yang dihadapi produsen, atau disebut permintaan konvensional (Dk), dan permintaan
yang dihadapi industry, atau disebut permintaan proporsional (Dp). Kurva kedua
permintaan tersebut berlereng negative, sebagai akibat adanya kemampuan
produsen dalam mempengaruhi harga. Namun demikian kurva kedua perminaan
tersebut mempunyai kemiringan yang berbeda. Kurva permintaan konvensional lebih
datar daripada kurva permintaan proporsional. Hal ni menunjukkan bahwa kurva
permintaan konvensional lebih elastic daripada kurva permintaan proporsional.
Kurva permintaan konvensional merupakan permintaan yang
diharapkan oleh produsen apabila ia menurunkan harganya dengan anggapan tidak
ada produsen lain yang ikut menurunkan harga atau tidak ada produsen lain yang
memasuki pasar, sedangkan kurva permintaan proporsional merupakan penjualan
actual yang dapat dicapai sebagai akibat dari penurunan harga.
6.
KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Kurva permintaaan yang dihadapi oleh firma dalam
persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna(kurva permintaan adalah
sejajar sumbu datar), yaitu kurva permintaan yang dihadapi suatu firma dalam
persaingan sempurna. Maka pada hakekatnya kurva permintaan keatas barang
produksi firma dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara
sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam).
Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
1.
Apabila
firma menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
berkurang.
2.
Apabila
fima menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan
monopolistik tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal
(MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistik
kurva MR adalah sama dengan seperti yang terdapat dalam monopoli, yaitu kurva tesebut
terletak dibawah kurva permintaan.
6.1. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi
sedikit, dan sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan,
keseimbangan yang dicapai suatu firma dalam pasar persaingan monopolistis. Dalam
persaingan monopolistis, permintaan yang
dihadapi firma adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.
6.2. KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan
kepada firma-firma baru. Maka keuntungan yang melebihi
normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah firma di pasar. Sebagai
akibatnya setiap firma akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada
berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan firma baru akan menggeser kurva permintaan
DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) kesebelah kiri.
Kemasukan firma baru dan penggeseran kurva DD dan MR ke kiri, akan terus
berlangsung sehingga firma hanya memperoleh keuntungan normal saja. Dengan
demikian, seperti halnya dengan firma dalam pasar persaingan sempurna, dalam
persaingan monopolistik setiap firma hanya mendapat keuntungan normal didalam
jangka panjang.
Corak kegiatan firma dalam persaingan monopolistik ketika mendapat keuntungan normal adalah berbeda
dengan corak kegiatan firma dalam persaingan sempurna yang juga memperoleh
untung yang normal. Perbedaan itu adalah 1. Harga dan ongkos produksi dipasar
persaingan monopolistik lebih tinggi. 2. Kegitan memproduksi di pasar
persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal (mencapai tingkat
dimana ongkos produksi perunit adalah
paling rendah).
7.
PENILAIAN
KEATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Didalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi
penilaian keatas akibat-akibat persaingan monopolistik kepada pengunaan
sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan tekhnologi dan melakukan
inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan peting yang
dilakukan oleh firma monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara
iklan. Kebaikan dan keburukan dari
kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.
7.1. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber
Daya
Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar persaingan
monopolistik didalam mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu
perbandingan dengan efisiensi firma dlam pasar persaingan sempurna. Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistik sama-sama mendapat keuntungan normal,
tetapi dalam nirma monopolistik ongkos produksi perunit lebih tinggi, harga
barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan
kapasitas memproduksi yang digunakan adalah dibawh tingkat yang optimal).
7.2. Efisiensi dan Diferensiasi Produk
Barang
yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat dijual dengan harga murah
maupun harga yang lebih mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang
yang akan dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang lebih banyak, semua itu
tergatung pada value judgement
masyarakat tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka
kekurangan pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan. Sebaliknya,
apabila masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga
dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi tidaklah terlalu
merisaukan mereka.
7.3. Perkembangan Tekhnologi dan Inovasi
Pada umumnya
ahli ekonomi berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut memberikan doronga yang
sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi. Keuntungan yang
melebihi normal didalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan
mengembangkan teknologi tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena
firma-firma menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan
teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama.
Keuntungan melebihi normal yang diperoleh akan mendorong firma-firma lain untuk
masuk ke industri tersebut, dan ini terus berlangsung sehingga keuntungan
melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalam waktu yang singkat keuntungan yang
diperoleh dari perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat lagi
dinikmati.
7.4. Distribusi
Pendapatan
Persaingan
monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama sifatnya
seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi
pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang
berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak
memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Disamping itu dalam pasar terdapat
banyak firama, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan
kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan
kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar monopolistik
menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.
8.
PERSAINGAN BUKAN-HARGA
Persaingan bukan harga pada hakekatnya
mengandung arti usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh firma
untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan-harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke kanan,
pergeseran itu berarti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang diminta
menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua
jenis : (i) Diferensiasi produksi,
yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda berbeda coraknya dengan
produksi firma-firma lainnya, (ii) iklan
dan berbagai bentuk promosi penjualan.
Di
dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat
aktif dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak
memiliki saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di
lakukan karena barang yang diproduksi firma-firma adalah serupa atau identical. Sehingga para pembeli tidak
dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh firma yang menjalankan
persaingan bukan-harga.
8.1. Diferensiasi Produk
Setiap firma
dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan barang yang
mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dibedakan dengan jelas dari
produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang
yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode dan
merk yang berbeda-beda. Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa
dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar persaingan
sempurna.
Kepada setiap
firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi daya penarik
khusus ke atas barang yang di produksikannya.Segolongan konsumen tertentu akan
lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) dibandingkan
dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lainnya.
Dengan demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan
monopoli
8.2. Promosi
Penjualan Melalui Iklan
Didalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan
mempersiapkan dan membuat iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk
memasarkan hasil produksinya. Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan
pengiklanan adalah sebagai berikut :
a. Untuk memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen
mengenai barang yang diproduksikannya.
b. Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah
merupakan barang yang sangat baik.
c. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.
Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa di gunakan dalam
pasar pesaingan monopolistik adalah
jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama digunakan pada waktu firma
memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis kedua
digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
9.
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PENGIKLANAN
Iklan
menurut pandangan segolongan orang merupakan suatu penghamburan karena biaya
produksi bertambah tinggi sedangkan konsumen tidak menerima kenikmatan tambahan
dari barang yang dipromosikan melalui kegiatan pengiklanan. Pengiklanan tidak
menambah atau memperbaiki mutu suatu barang. Segolongan lain berpendapat bahwa
Iklan memberikan sumbangan yang positif kepada masyarakat karena ia dapat
menurunkan biaya produksi perunit. Disamping oleh perbedaan pendapat mengenai
pengaruh iklan ke atas biaya produksi dan harga, perbedaan pendapat mengenai
kegunaan iklan dikemukakan berdasarkan beberapa argumen lain. Beberapa argumen
penting dalam perdebatan tersebut diterangkan dibawah ini.
9.1. Iklan
dan Biaya Produksi
Iklan dapat menaikkan atau menurunkan biaya produksi
perunit tergantung pada peruahan permintaan yang terjadi sebagai akibat
kegiatan pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat
bertambah elastis, besar kemungkinan biaya produksi perunit akan menjadi lebih
rendah. Tetapi kemungkinan ini tidak banyak berlaku, dan ini berarti bahwa pada
umumnya iklan akan menimbulkan kenaikan biaya produksi.
9.2.
Pandangan Lain yang Menyongkong Pengiklanan
Disamping
karena biaya produksi yang mungkin akan menjadi lebih rendah, golongan yang
menekankan tentang kebaikan iklan mengemukakan kebaikan-kebaikan berikut:
a.
Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat
keputusan yang lebih baik didalam menentukan jenis-jenis barang yang akan
dibelinya.
b.
Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki
mutu suatu barang.
c.
Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi
masa seperti radio, televisi, surat kabar, dan majalah.
d.
Iklan menaikkan kesempatan kerja.
9.3. Pandangan Yang
Mengkritik Pengiklanan
Selain
mendapat sokongan karena menimbulkan beberapa keuntungan bagi perusahaan dan
masyarakat, iklan juga menjadi bahan kritik karena memiliki beberapa
sifat-sifat negatif. Uraian berikut memberikan gambaran tentang beberapa kritik
terhadap pengiklanan:
a.
Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan
b.
Iklan tidak selalu memberi informasi yang
betul
c.
Iklan bukanlah suatu cara yang efektik untuk
menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian.
d.
Iklan dapat menjadi penghambat kepada
perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri.
RINGKASAN
1.
Pasar persaingan monopolistik mempunyai banyak persamaan dengan pasaar
persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup banyak perbedaan yang
menyebabkan perusahaan di pasar tersebut mempunyai unsur kekuasaan monopoli.
Hal itulah yang menyebabkan pasaran seperti itu disebut pasar persaingan
monopolistik.
2.
Ciri-ciri utama pasar persaingan monopolistic adalah: terdapat banyak
penjual,barangnya bersifat berbeda corak,dapat mempengaruhi harga, kemasukan
relative muda dan banyak melakukan persaingan “bukan-harga” .
3.
Dalam jangka pendendek suatu firma dalam persaingan monopolistic dapat
memperoleh untung lebih normal, untung normal atau mengalami kerugian. Dalam
jangka panjang keuntungan akan menggalakkan kemasukan perusahaan baru dan
kerugian akan mendorong firma keluar dari pasaran. Oleh sebab itu, dalam jangka
panjang semua firma dalam pasar persaingan monopolistic hanya memeperoleh
untung normal.
4. Dua kebaikan penting
dari perusahaan dalam pasaran monopolistic adalah:
a.
Menghasilkan barang yang berbeda
corak.ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih
corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuanya.
b. Distribusi
pendapatan dalam masyarakat lebih merata. Oleh karena perusahaan terdiri dari
perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal. Pemilik modal tak
memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih
besar.
5. Dua kelemahan utama
dari pasar persaingan monopolistic adalah:
a.
Operasinya tidak seefisien pasar
sempurna karena harga lebih tinggi dan kuntitas produk lebih rendah, dan pada
keseimbangan tidak tercapai efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
b. Perusahaan
tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi. Modal yang lebih terbatas,
pasar yang terbatas dan kecenderungan untuk memperoleh keuntungan normal dalam
jangka panjang menghalang firma untuk menciptakan inovasi.
6.
Persaingan bukan-harga yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara
menurunkan harga tetapi dengan cara promosi yang lain, sangat penting
peranannya dalam pasar persaingan monopolistic. Bentuk utama persaingan bukan
harga adalah pengiklanan, pembedaan penampilan barang dan “after salles
service” atau jasa sesudah penjualan.
7.
Pengiklanan memberikan beberapa sumbangan penting kepada masyarakat, yaitu:
dapat menurunkan biaya produksi, mebantu konsumen memilih barang yang sesuai,
menggalakkan perkembangan mutu, mengembangkan industri komunikasi dan menambah
kesempatan kerja.
8.Keburukan
pengiklanan yang selalu ditonjolkan adalah: merupakan penghamburan
pembelanjaan, sering tidak member informasi yang betul, menghambat kemasukan
perusahaan lain, dan kesempatan kerj tambahan yang diciptakan tidak berlaku
kasar.
Sumber Bacaan
Sukirno,
Sadono.2000.Pengantar Teori Mikroekonomi.Jakarta:PT
Raja Grafindo Persada
Sukirno, Sadono.2012.Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sarnowo, Henry & Danang Sunyoto. 2011. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro.
Jakarta:CAPS
Partadiredja,
Ace.1985. Pengantar Ekonomika.
Yogyakarta : BPFE
Sudarman, Ari.
1992. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta
: BPFE
Возможность кредита, предложенная мистером Бенджамином, которая спасла мою семью от финансового рабства {lfdsloans@outlook.com}
ReplyDeleteПривет всем, я одинокая мама Путри Адиратнаа из Джакарты, я хотел бы поделиться этим замечательным свидетельством о том, как я получил кредит от мистера Бенджамина, когда мы были изгнаны из нашего дома, когда я больше не мог оплачивать свои счета, после меня обманывали различные компании в Интернете и отказывали в кредите от моего банка и другого кредитного союза, который я посетил. Мои дети были усыновлены приемной семьей, я был один на улице. В тот день, когда я позорно зашёл к старому школьному товарищу, который представил меня Дейзи Морин. Сначала я сказал ей, что я не готов больше рисковать запрашивать кредит онлайн, но она заверила меня, что я получу от них кредит. Во-вторых, из-за моей бездомности мне пришлось пройти испытание и подать заявку на получение кредита, к счастью для меня, я получил кредит в размере 80 000 долларов США от мистера Бенджамина. Я счастлив, что рискнул и подал заявку на кредит. Мои дети были возвращены мне, и теперь у меня есть собственный дом и собственный бизнес. Спасибо и благодарность мистеру Бенджамину за то, что он дал мне смысл жизни, когда я потерял всякую надежду. Если вы в настоящее время ищете помощь в кредите, вы можете связаться с ними по адресу: {lfdsloans@outlook.com WhatsApp + 1-989-394-3740