MAKALAH ETIKA MORAL DAN AKHLAK
1.
Pengertian
Etika
Etika adalah sikap
kritis setiap pribadi dan kelompok masyarakat dalam merealisasikan moralitas
itu. Karena Etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas, maka etika tidak
bermaksud untuk membuat orang bertindak sesuai dengan moralitas begitu saja. Etika
memang pada akhirnya menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas,
tetapi bukan karena tindakan itu diperintahkan oleh moralitas (nenek moyang,
orang tua, guru), melainkan karena ia sendiri tahu bahwa hal itu memang baik
baginya. Sadar secara kritis dan rasional bahwa ia memang sudah sepantasnya
bertindak seperti itu.Etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk
bertindak secara otonom dan bukan heteronom.Etika bermaksud membantu manusia
untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap
tindakannya selalu lahir dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu
bersedia untuk mempertanggungjawabkan tindakannya itu karena memang ada
alasan-alasan dan pertimbangan-pertimbangan yang kuat.
Pemikiran etika di dalam filsafat
Sebagai cabang
pemikiran filsafat, etika bias dibedakan menjadi dua , yaitu obyektivisme dan
subyektivisme. Yang pertama berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan
bersifat obyektif, terletak pada subtansi tindakan itu sendiri. Faham ini
melahirkan apa yang disebut faham rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan
disebut baik, kata faham ini bukan karena senag melakukannya atau karena
sejalan dengan kehendak masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal
yang mendesak kita untuk berbuat begitu. Aliran kedua ialah subyektivisme,
berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan kehendak
atau pertimbangan subyek tertentu.
C. karakteristik Etika Islam
Berbeda dengan etika filsafat, etika islam mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. etika islam mengajarkan dan menuntut manusia pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan dar tingkah laku yang buruk.
b. Etika islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatun, didasarkan pada ajaran Allah SWT.
c. Etika islam beersikap universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia.
d. Etika islam mengatur dan mengarahkan fitrahmanusia ke jenjang akhlak yangluhur dan meluruskan perbuatanmanusia.
C. karakteristik Etika Islam
Berbeda dengan etika filsafat, etika islam mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. etika islam mengajarkan dan menuntut manusia pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan dar tingkah laku yang buruk.
b. Etika islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatun, didasarkan pada ajaran Allah SWT.
c. Etika islam beersikap universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia.
d. Etika islam mengatur dan mengarahkan fitrahmanusia ke jenjang akhlak yangluhur dan meluruskan perbuatanmanusia.
2.
Pengertian
Moral (http://loudy92.wordpress.com/2011/03/12/pengertian-moral/)
Arti moral dari segi
bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti
adapt kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral
adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.Selanjutnya moral
dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara
layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk. Berdasarkan kutipan
tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan untuk
memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik
atau buruk, benar atau salah. Jika pengertian etika dan moral tersebut
dihubungkan satu dengan lainnya, kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan
moral memiki objek yang sama, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan
manusia selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk
Moral secara ekplisit adalah hal-hal
yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak
bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai
implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari
sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di
sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh
sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara
utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral juga dapat
diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang
pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara
hati, serta nasihat, dll.
Menurut Immanuel Kant, moralitas
adalah hal kenyakinan dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan
aturan dari luar, entah itu aturan hukum negara, agama atau adat-istiadat.
Selanjutnya dikatakan bahwa, kriteria mutu moral seseorang adalah hal
kesetiaannya pada hatinya sendiri. Moralitas adalah pelaksanaan kewajiban
karena hormat terhadap hukum, sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati
manusia. Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang
dalam hati disadari sebagai kewajiban mutlak.
Adapun pengertian moral dalam kamus
filsafat dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menyangkut
kegiatan-kegiatan yang dipandang baik atau buruk, benar atau salah, tepat atau
tidak tepat.
b. Sesuai
dengan kaidah-kaidah yang diterima, menyangkut apa yang dianggap benar, baik,
adil dan pantas.
c. Memiliki:
Ø Kemampuan untuk diarahkan oleh (dipengaruhi oleh) keinsyafan
benar atau salah.
Ø Kemampuan untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai
dengan kaidah-kaidah perilaku nilai benar dan salah.
d. Menyangkut
cara seseorang bertingkah laku dalam berhubungan dengan orang lain
3.
Pengertian Akhlak
4.
Indikator Manusia Berakhlak
Menurut Al-Gazali indikator manusia berakhlak (husn al-khuluq) adalah tertanamnya iman
dalam hatinya. Sebaliknya manusia yang tidak berakhlak (su’u al-khuluq) adalah manusia yang ada nifaq di dalam hatinya. Nifaq
artinya sikap mendua dalam Tuhan. Dengan mengutip beberapa ayat Al-Qur’an dan
Hadist , al-Gazali mengemukakan tanda-tanda manusia beriman yang uraiannya
sebagai berikut :
Ø Manusia beriman adalah manusia yang
khusu’ dalam sholatnya.
Ø Berpaling dari hal-hal yang tidak
berguna.
Ø Selalu kembali kepada Allah.
Ø Mengabdi hanya kepada Allah.
Ø Selalu memuji dan mengagungkan Allah.
Ø Bergetar hatinya jika nama Allah
disebut.
Ø Berjalan dimuka bumi dengan tawadhu’
dan tidak sombong.
Ø Bersikap arif menghadapi orang-orang
awam.
Ø Mencintai orang lain seperti ia
mencintai dirinya sendiri.
Ø Menghormati tamu.
Ø Menghargai dan menghrmati tetangga.
Ø Berbicara selalu baik, satun, dan
penuh makna.
Ø Tidak banyak bicara dan bersikap
tenang dalam menghadapi segala persoalan.
Ø Tidak menyakiti orang lain baik
dengan sikap maupun perbuatan.
5.
Akhlak dan Aktualisasinya Dalam
Kehidupan
Perbaikan akhlak
merupakan bagian dari tujuan pendidikan Islam. Pendidikan yang hanya
berorientasi pada kecerdasan intelektual telah gagal membawa manusia dalam pengfungsian
dirinya sebagai khalifah fi al-ard.
Tujuan nyata dari pendidikan ialah menyalurkan warisan sosial dari suku bangsa
sejenis. Berbicara masalah yang sama,mendidik itu sama dengan pekerjaan
peladang membuang duri dan mencabut rumput yang tumbuh diantara tanaman-tanaman
agar subur tumbuhnya .Dalam sebuah hadis yang sangat popular, Nabi berkata
kepada para sahabat : “Perbaharuilah iman kamu sekalian,
perkuatlah iman-iman kamu sekalian. Para sahabat menjawab : “Bagaimana cara
kami memperbaharui iman dan memperkuat iman ya Rasulullah? Rasulullah menjawab
yaitu dengan banyak berzikir kepada Allah.” Seseorang akan mudah
mengerjakan suatu perbuatan yang telah menjadi kebiasaannya, meskipun pada
awalnya perbuatan itu dirasakan berat. Islam menghendaki agar pemeluknya
melatih diri melakukan kewajibannya secara istiqamah. Sehingga smua itu menjadi
kebiasaan yang mencetak orang berkarakter taat terhadap perintah Allah. Al-Gazali
berpendapat, bahwa upaya mengubah akhak yang buruk adalah dengan kesadaran
seseorang akan akhlaknya yang jelek pada dirinya.
Ø Menurut
objek / sasarannya akhlak terbagi manjadi beberapa macam:
1. Akhlak
pada Allah, contohya :
a) Beribadah
pada Allah yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan
perintah.
b) Berzikir
pada Allah yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik
diucapkan dengan mulut ataupun dalam hati.
2. Akhlak
pada manusia, contohnya :
a) Pada
ibu dan bapak adalah berbuat baik pada
keduanya (birrul walidain) dengan
ucapan dan perbuatan.
b) Pada
keluarga adalah mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga yang
diungkapkan dalam bentuk komunikasi
3. Akhlak
pada lingkungan hidup
Misi
agama islam adalah mengembangkan rahmat bukan
hanya pada manusia tetapi juga pada alam dan lingkungan hidup.Sebagaimana
firman Allah “Tidaklah kami mengutus
engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam” (Al
Anbiyaa’ 21 : 107). Sedangkan kata “akhlaq” (Bahasa Arab) merupakan bentuk
jamak dari kata ’’khuluq” yang berarti tabiat, budi pekerti, atau kebiasaan. Persoalan
akhlak tersebut dikaji sedemikian rupa sehingga timbul ilmu akhlak yaitu ilmu
yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan tercela, tentang
perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
6.
Konsep
Etika , Moral dan Akhlak
Meskipun etika, moral ,
dan budi pekerti pada dasarnya adalah kebiasaan atau adat istiadat masyarakat,
tapi di kalangan umat beragama perilaku yang terbiasa dapat disesuaikan dan
dijiwai oleh akhlak yang diajarkan oleh agama.
Secara subtansial,
etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan
keburukan menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan,
sesama manusia dan alam . Yang membedakan satu dengan yang lain adalah ukuran
kebaikan dan keburukan itu sendiri.
Secara terminologis
akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara yang baik dan yang buruk,
terpujiatau tercela, menyangkut perkataan dan perbuatan manusia lahir batin.
Secara rinci kajian akhlak itu meliputi :
a. Pengertian
baik dan buruk.
b. Menerangkan
apa yang harus dilakukan oleh seorang manusia terhadap manusia yang lainnya.
c. Menjelaskan
tujuan yang seharusnya dicapai oleh manusia dengan perbuatan-perbuatannya.
d. Menerangkan
jalan yang harus dilalui untuk berbuat.
Daftar Pustaka.
* Ali, Muhammad Daud, Prof,S.H., Pendidikan
Agama Islam, Jakarta, PT Raja Grafindo Perkasa, 1998.
Ibnu Miskawaih, Abu Ali Ahmad, Menuju
kesempurnaan Akhlak, Penerjemah Heri Hidayat, Bandung : Mizan, 1994.
H.Muhaimin, Dr,M.A., Wacana Pengembangan
Pendidikan Islam, Surabaya, Pusat Studi Agama, Politik dan Masyarakat, 2003
Fakhry Majid, Etika Dalam Islam, Surakarta,
Pustaka Pelajar Bekerjasama Dengan Pusat Studi Islam Universitas Muhammadiyah,
1996
Your Affiliate Money Printing Machine is ready -
ReplyDeleteAnd making profit with it is as simple as 1 . 2 . 3!
It's super easy how it works...
STEP 1. Choose which affiliate products you want to promote
STEP 2. Add PUSH button traffic (it takes JUST 2 minutes)
STEP 3. Watch the system grow your list and sell your affiliate products for you!
Do you want to start making profits??
Your MONEY MAKING affiliate solution is RIGHT HERE