MAKALAH TEORI DAN MODEL KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu
merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini
merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila
perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah.
Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan
kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi tantangan globalisasi yang
ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat dan tajam.
Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga
memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi.[1] Untuk membantu para kepala
sekolah di dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu
esensi pemikiran yang teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami
teori organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara
struktur dan hasil sekolah. Oleh sebab itu dikatakan bahwa” keberhasilan
sekolah adalah sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil..
Masalah kepemimpinan pendidikan saat ini menunjukan
kompleksitas,baik dari segi komponen manajemen pendidikan, maupun lingkungan
yang mempengaruhi keberlangungan suatu pendidikan. Persoalan yang muncul bisa
sepontan, bisa berulang-ulang, makanya diperlukan interaksi yang kreatif dan
dinamis antar kepala sekolah , guru dan siswa.
Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan
kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam
meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
(Mulyasa 2004:25). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin
kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja
yang semakin efektif dan efisien. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin,
kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang
yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar
belakang masalah di atas, penulis mengemukakan permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa pengertian kepemimpinan
pendidikan ?
2.
Apa saja teori kepemimpinan
pendidikan ?
3.
Apa saja model kepemimpinan
pendidikan ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian
kepemimpinan pendidikan ?
2.
Untuk mengetahui teori - teori
kepemimpinan pendidikan ?
3.
Untuk mengetahui model - model
kepemimpinan pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kepemimpinan Pendidikan
“Pemimpin pada
hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku
orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.[2] Dalam kegiatannya
bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian
tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar
bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Tiap-tiap orang
yang merasa terpanggil untuk melaksanakan tugas memimpin di dalam lapangan
pendidikan dapat disebut pemimpin pendidikan, misalnya orang tua di rumah, guru
disekolah, kepala sekolah di sekolah maupun pengawas pendidikan di kantor
pembinaan pendidikan dan di daerah pelayanannya. Kepemimpinan sangatlah
dibutuhkan dalam pembinaan pendidikan.
Secara umum
kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kepemimpinan
berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan dan kalau perlu memaksa
orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang
dapat membantu pencapaian sesuatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu.[3]
Kepemimpinan
adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga
tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Pengertian pendidikan
itu bersifat universal, berlaku dan terdapat pada kepemimpinan diberbagai
bidang kegiatan atau hidup manusia.[4]
Dalam satu
situasi kepemimpinan terlihat adanya unsur: orang-orang yang dapat mempengaruhi
orang lain disatu pihak, orang-orang yang mendapat pengaruh dilain pihak,
adanya tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai dan adanya serangkaian
tindakan untuk mempengaruhi dan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Dengan demikian
kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin
dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga
dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat
memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi
bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan
sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya
tejadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakan
memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, karena apabila tidak
memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan
dapat tercapai secara maksimal.
Setelah dipahami
pengertian pokok tentang kepemimpinan, maka dapat dipersempit bahwa
kepemimpinan yang dimiliki oleh mereka dalam lapangan pendidikan.
Kata “
pendidikan” menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi yaitu: pendidikan
sebagai usaha atau proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal
sehari-hari. Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah
tentang hakekat dan kegiatan mendidik dan mengajar dari zaman ke zaman dan
mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan
mendalam. [5]
Oleh karena itu
kepemimpinan pendidikan berperan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan
kegiatan atau proses mendidik dan mengajar disatu pihak, dan pada pihak lain
yang berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan pendidikan sebagai satu ilmu
dengan segala cabang-cabangnya.
Dari titik tolak
itu dapatlah disimpulkan pengertian “ kepemimpinan pendidikan” adalah sebagai
satu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakan
orang-orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan
dapat lebih efektif dan efisien di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan
B. Teori –
Teori Kepemimpinan Pendidikan
Memahami
teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana
kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif
serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya
tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin
harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi
dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara
lain :
Ø Teori
Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah
tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri.
Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan
bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal
dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh
dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental,
dan kepribadian.
Keith Devis
merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi, antara lain :
o Kecerdasan
Berdasarkan
hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang
lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
o Kedewasaan dan
Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam
melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang
pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat
pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang
diyakini kebenarannya.
o Motivasi Diri
dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin
yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk
berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang
optimal, efektif dan efisien.
o Sikap Hubungan
Kemanusiaan
Adanya pengakuan
terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak
kepadanya
Ø Teori
Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan
penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah 2 hal.
·
Pertama yang disebut dengan
Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab
dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan,
memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
·
Kedua disebut Struktur Inisiasi
yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan.
Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas,
kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi,
berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin
yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.
Ø Teori
Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan
merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu
seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa
yang dikehendaki oleh pemimpin.
Ø Teori
Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin
harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel,
sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
Ø Teori Kelompok
Agar tujuan
kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dengan pengikutnya.
Dari adanya
berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan
tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni
pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat,
keterampilan dan sikapnya. [6]
C. Model –
Model Kepemimpinan Pemdidikan
1. Kepemimpinan Visioner
Visi
menggambarkan masa depan yang ideal, barangkali menyiratkan ingatan budaya yang
sekarang dan aktivitas, atau barangkali menyiratkan perubahan
Terbentuknya
visi dipengaruhi oleh pengalaman hidup, pendidikan, pengalaman professional,
interaksi da komunikasi, penemuan keilmuan serta kegiatan intelektual yang
membentuk pola piker tertentu (Gaffar, 1994 : 56)
Kepemimpinan
yang relevan dengan tuntutan “school based management”. Kepemimpinan ini yang
difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan, menjadi agen
perubahan (agen of change) yang unggul dan menjadi penentu arah organisasi yang
tahu prioritas, menjadi pelatih yang provisional dan menjadi pembimbing anggota
lainnya.
Visioner
Leadership didasarkan pada tuntutan perubahan zaman yang menuntut
dikembangkannya secara intensif peran pendidikan dalam menciptaka sumber daya
menusia yang handal.
Untuk menjadi
pemimpin yang Visioner, maka seseorang harus :
a. Memahami konsep visi
b. Memahami karakteristik dan unsure visi
Karakter visi
antara lain:
a. Memperjelas arah dan tujuan, mudah
dimengerti dan diartikulasi
b. Mencerminka cita-cita yang tinggi dan
menetapka standart of excellence
c. Menembuhkan inspirasi, semanngat,
kegairahan, dan komitmen
d. Menciptakan makna bagi anggota oeganisasi
e. Merefleksikan keunikan, atau
keistimewaan organisasi, dst
f. Memahami tujuan visi
Tujuan visi
antara lain :
a. Memperjelas arah umum perubahan
kebijakan organisasi
b. Memotivasi karyawa kea rah yang baik
c. Membantu proses mengkoordinasi
tindakan-tindakan tertentu orang-orang yang berbeda
Langkah –
langkah menjadi Visionary Leadership
a. Penciptaan Visi, dari hasil kreatifitas
pikir pemimpin berupa ide-ide ideal tentang cita-cita di masa depan.
b. Perumusan Visi
· Pembentukan dan perumusan visi oleh
anggota tim kepemimpinan
· Merumuskan strategi secara konsensus
· Membulatkan sikap dan tekad sebagai total
commitment untuk mewujudkan visi ini menjadi suatu kenyataan.
c. Transformasi Visi, Kemampuan membangun
kepercayaan
d. Impelemntasi Visi , Kemampuan pemimpin
dalam menjabarkan dan menterjemahkan visi ke dalam tindakan.
2. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan
transformasional dibangun dari dua kata :
Ø Kepemimpinan (leadership) :
Setiap tindakan
yang dilakukan oleh eseorang untuk mengkoordinasikan, mengarahkan, dan
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan.
Ø Transformasional (transformational) :
Mengubah sesuatu
menjadi bentuk lain yang berbeda.
Kepemimpinan Transformasional diukur dalam
hubungannya dengan efek pemimpin tersebut terhadap para pengikutnya.
Formulasi dari
teori Kepemimpinan Transformasional antara lain :
1. Karisma
2. Stimulasi intelektual
3. Perhatian yang individualisasi
Dapat dikatakan
bahwa seorang kepala sekolah menerapkan teoti Kepemimpinan Transformasional
jika dia mampu mengubah energy sumber-sumber daya baik manusia maupun non
manusia untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah seperti yang dikemukakan oleh
Sudarwan Danim (2003 : 54)
Model
kepemimpinan transformasial perlu diterapkan dalam dunia pendidikan, karena
merupakan salah satu solusi krisis kepemimpinan terutama dalam bidang
pendidikan. Olga Epitropika (2001:1)
mengemukakan 6 hal mengapa kepemimpinan transformasial penting bagi suatu
organisasi.
1) Secara signifikan meningkatkan kinerja
organisasi.
2) Secara positif dihubungkan dengan
orientasi pemasaran jangka panjang dan kepuasan pelanggan.
3) Membangkitkan komitmen para anggota terhadap
organisasi.
4) Meningkatkan kepercayaan pekerja dalam
manajemen dan perilaku keseharian organisasi.
5) Meningkatkan kepuasan [ekerja melalui
pekerjaan dan pemimpin.
6) Mengurangi stress para pekerja dan
meningkatkan kesejahteraan.
Implementasi
model kepemimpinan transformasional falam organisasi / intstansi pendidikan
perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
Ø Mengaci pada nilai – nilai agama yang ada
dalam organisasi / instansi atau bahkan suatu negara.
Ø Disesuaikan dengan nilai – nilai yang
terkandung dalam sistem organisasi atau instansi tersebut.
Ø Menggali budaya yang ada dalam organisasi
tersebut.
Karena sistem
pendidikan merupakan suatu sub sistem maka harus memperhatikan sistem yang
lebih besar yang ada di atasnya seperti sistem suatu negara.[7]
BAB III
KESIMPULAN
Kepemimpinan pendidikan adalah sebagai satu kemampuan dan proses
mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakan orang-orang lain yang ada hubungan
dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,
supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien di
dalam pencapaian tujuan-tujuan
pendidikan.
Teori – teori
kepemimpinan pendidikan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory)
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
3. Teori Kewibawaan Pemimpin
4. Teori Kepemimpinan Situasi
5. Teori Kelompok
1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory)
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
3. Teori Kewibawaan Pemimpin
4. Teori Kepemimpinan Situasi
5. Teori Kelompok
Model kepemimpinan
di antaranya : kepemimpinan visioner dan kepemimpinan transformational.
DAFTAR PUSTAKA
Fattah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan,
Bandung : Rosdakary
Hendyat, Soetopo dkk. 1984. Kepemimpinan dan supervisi
pendidikan. Malang : Bina Aksara.
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/
http://ibnupenceng.blogspot.com/2011/07/makalah-kepemimpinan-pendidikan.html
Indrafachru,soekarto,dkk. 1983. Pengantar kepemimpinan
pendidikan. Surabaya: Usana offset printing
Wahjosumidjo,2002. kepemimpinan kepala sekolah.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
0 Response to "MAKALAH TEORI DAN MODEL KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN"
Post a Comment