-->

MAKALAH Manajemen Koperasi dan UMKM "MEMAHAMI PEMASARAN KOPERASI"

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Unit usaha koperasi memiliki sedikitperbedaan dengan badan usaha yang lainnya dalam sistem pemasaran, produksi, SDM, dan keuangan. Namun , dalam pembahasan kali ini hanya akan membahas sistem pemasaran koperasi.
Pemasaran diartikansebagai suatu proses untuk memudahkan barang dan jasa dari alokasi produsen sampai ke konsumen akhir. Maksud dari proses usaha tersebut adalah pabrikan atau produsen dapat mencapai tujuannya, yaitu memuaskan pembeli atau konsumen. Bahkan ada yang lebih menekankan pada kepuasan konsumen, sampai-sampai membuat falsafah “konsumen adalah raja” . jadi konsumen harus dilayani dan diupayakan kepuasannya oleh para penjual atau produsen secara optimal agar mereka tidak lari ke produk pesaing atau ke penjual lain.

Manajemen pemasaran dalam usaha koperasi memiliki sedikit perbedaan dengan usaha yang lain, karena didalam koperasi dikenal pemasaran internal, yaitu pemasaran didalam anggota. Dimana anggota memiliki perbedaan perlakuan dibanding yang bukan anggota.
Persaingan koperasi tidak hanya berlaku terhadap sesama jenis barang atau jasa yang ditawarkan kepada anggota dan atau non anggota, tetapi juga meliputi persaingan dalam produk substitusi, persaingan dalam merebutkan kepercayaan kreditur, kepercayaan pemasok bahan mentah, kepercayaan investor, dan perolehan tenaga kerja berkualitas koperasi hanyalah bagian kecil dari lingkungan ekonomi yang demikian luas, sehingga koperasi hanya bisa hidup apabila ia memiliki keungulan bersaing dan para anggota memiliki kemampuan dan kemauan mempertahankan keunggulan itu.
Koperasi akan memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan apabila para operatornya memiliki kemampuan dan kemauan berinovasi secara terus menerus sehingga laju pertumbuhan inovasi koperasi lebih cepat dibanding laju inovasi pesaingnya.

Dalam pembahasan ini akan disajikan pengertian umum secara sederhana mengenai mekanisme pasar koperasi, kedudukan koperasi dalam persaingan, faktor penentu keunggulan bersaing dan rumusan kebijakan pemasaran koperasi yang ideal.
A.      Rumusan masalah
1.       Bagaimana mekanisme pasar koperasi ?
2.       Bagaimana kedudukan koperasi di dalam persaingan ?
3.       Apa saja faktor penentu keunggulan bersaing ?
4.       Bagaimana rumusan kebijakan pemasaran koperasi yang ideal?

















BAB II
PEMBAHASAN
1.       Mekanisme Pasar Koperasi
Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu baik dipasar input maupun dipasar output. Koperasi akan bersaing di pasar yang komplek dalam rangka memperebutkan atau mempertahankan pelanggan dan menjaga keberlangsungan hidupnya. Pada teori ekonomi mikro klasik, sistem pasar secara sederhana digambarkan dalam sebuah mekanisme sebagai mana terlihat pada gambar 2.3 yang menjelaskan bagaimana mekanisme pasar bekerja. Sektor rumah tangga adalah pemilik dari sumber daya yang dibutuhkan produsen. Sektor rumah tangga akan menjual sumber dayanya untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Sektor rumah tangga menawarkan sumber daya kepada sektor produsen dan sektor produsen melakukan permintaan atas sumber daya tersebut.Hubungan tersebut melahirkan konsep penting dalam ekonomi yaitu konsep pasar sumber daya. Jadi, pasar sumber daya adalah pertemuan antara permintaan produsen akan sumber daya dengan penawaran rumah tangga konsumen akan sumber daya tersebut.
Proses berikutnya, sumber daya yang dibeli produsen kemudian diolah dan dikombinasikan hingga menghasilkan produk yang akan ditawarkan kepada rumah tangga konsumen. Setiap produksi yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen agar produsen tidak mengalami kerugian. Hubungan transaksi antara produsen sebagai pihak yang menawarkan sebuah produk dengan rumah tangga konsumen sebagai pihak yang melakukan permintaan akan produk, menghasilkan konsep pasar produk dalam ilmu ekonomi. Jadi, pasar produk adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan produk berdasarkan skema hubungan produsen dan konsumen, aktivitas pemasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama, dalam menciptakan pertukaran di pasar input, rumah tangga konsumen perlu mengetahui kebutuhan dan keinginan produsen melalui riset pasar, memproduksi sumber daya, memproduksi sumber daya, barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan produsen, menentukan harganya, mengkomunikasikannya, dan mendistribusikannya hingga sampai ke tangan produsen.
Kedua, dalam menciptakan pemasaran di pasar output, produsen akan melakukan riset kebutuhan dan keinginan konsumen, membeli dan mengombinasikan berbagai sumber daya guna menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga bagi barang atau jasa yang dihasilkannya, mengkomunikasikannya, dan menyampaikannya hingga ke tangan konsumen.
Berbeda dengan perusahaan nonkoperasi yang berorientasi pada upaya memaksimalkan keuntungan, perusahaan koperasi mempunyai dua tugas utama yang harus dijalankan, yaitu pelayanan terhadap anggota dan meningkatkan pertumbuhan badan usaha koperasi itu sendiri. Pada dasarnya, perusahaan koperasi menghadapi dua pasar potensial yang berbeda, yaitu pasar internal dan pasar eksternal. Pasar internal menggambarkan transaksi bisnis antara perusahaan koperasi dan anggotanya, sedangkan pasar eksternal menggambarkan transaksi bisnis antara perusahaan koperasi dan nonanggota atau anggota potensial. Bila digambarkan dalam sebuah diagram aliran barang dan uang antara perusahaan koperasi dengan anggota dan nonanggota, akan terlihat pada gambar 2.4
Gambar tersebut menunjukkan koperasi menghadapi dua macam pasar potenial, yaitu pasar internal dan pasar eksternal. Di pasar internal anggota akan berpartisipasi dalam pembelian produk ( output ) kepada perusahaan koperasi. Sebagai imbal-baliknya, badan usaha koperasi memperoleh pendapatan dari hasil penjualan tersebut. Jadi ada aliran produk ( output ) dari perusahaan koperasi ke anggota dan aliran pendapatan dari anggota kepada koperasi. Hubungan bisnis antara anggota dan perusahaan koperasi, dimana anggota berperan sebagai pembeli atau pihak yang melakukan permintaan dan perusahaan koperasi bertindak sebagai penjual atau pihak yang melakukan penawaran disebut pasar produk internal atau juga disebut pasar output internal.
Di pasar eksternal, koperasi dapat berperilaku seperti halnya perusahaan individual, yaitu memaksimumkan keuntungan dari produk yang dijualnya. Koperasi akan membeli barang atau jasa kepada anggota atau nonanggota sebagai input bagi koperasi. Input tersebut dapat dijual kepada anggota dan dapat pula dijual kepada nonanggota. Jika dijual ke anggota, proses transaksi dan aliran barang dan uang akan terjadi di pasar internal. Tetapi jika barang atau jasa dijual kepada nonanggota, maka akan terjadi aliran barang atau jasa dan uang di pasar eksternal.
Dipandang dari aspek pemasaran koperasi, pada dasarnya koperasi mempunyai dua jenis orientasi bismis, yakni orientasi service dan orientasi keuntungan. Service oriented ditujukan kepada anggota ( di pasar internal ) dan profit oriented ditujukan kepada nonanggota ( di pasar eksternal ). Service oriented di pasar internal harus dimaknai secara khusus, yakni pelayanan perusahaan koperasi yang diarahkan pada peningkatan manfaat keanggotaan. Wujud manfaat keanggotaan dapat dilihat dari pengembangan perusahaan individual anggota atau taraf hidup anggota koperasi akibat peran koperasinya.
Manfaat keanggotaan koperasi bisa dalam wujud manfaat ekonomis dan nonekonomis. Manfaat ekonomi dapat dirasakan secara langsung melalui harga pelayanan dan secara tidak langsung yang berupa pembagian SHU pada akhir periode akuntansi.
Jika koperasi bertransaksi dengan nonanggota maka sebagaimana perusahaan individual yang menjual produknya ke pasar, koperasi harus berorientasi profit. Profit oriented di pasar eksternal bukan berarti menghilangkan pelayanan kepada nonanggota. Pelayanan dalam rangka memuaskan kebutuhannya sangat diperlukan koperasi. Tetapi harus dipahami bahwa service kepada nonanggota hanya diperlukan untuk meraih keuntungan yang besar bagi perusahaan koperasi.
Profit oriented yang ditujukan kepada nonanggota akan menghasilkan hasil usaha tertentu yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan koperasi. Alasan membedakan orientasi di pasar internal dengan pasar eksternal pada koperasi disebabkan oleh :
1.       Koperasi adalah milik anggota, sehingga wajar jika anggota mendapatkan pelayanan yang lebih baik ketimbang nonanggota yang bukan pemilik koperasi. Hak-hak anggota diantaranya :
·         Hak untuk memanfaatkan fasilitas koperasi
·         Hak untuk melindungi kelompok minoritas
·         Hak untuk menggunakan dan menarik keuntungan dari badan usaha koperasi
2.       Anggota telah menginvestasikan sebagian dananya ke dalam , sehingga wajar jika ia mendapatkan pelayanan yang lebih baik ketimbang nonanggota yang tidak pernah menginvestasikan dananya kedalam koperasi. Ada unsur ketidakadilan jika pelayanan kepada anggota sama dengan pelayanan kepada nonanggota.
Koperasi akan menjadi lebih menarik bagi anggota potensial bila memberikan nilai pelayanan yang lebih besar daripada nilai pelayanan nonkoperasi. Karena itu faktor benefit ekonomi lebih menonjol dibanding faktor lainnya. Jika seorang investor menanamkan modalnya pada sebuah perusahaan nonkoperasi, ia akan memperoleh tingkat pengembalian atas investasinya walaupun ia tidak turut mengelola perusahaan tersebut. Supaya koperasi tetap mempunyai keunggulan, maka investor harus memperoleh pengembalian atas investasinya walaupun ia tidak pernah berpartisipasi intensif terhadap koperasinya. Jika hal ini tidak diperhitungkan, tidak akan ada daya tarik investor untuk menanamkan modanya pada koperasi, dan koperasi akan terus berada di bawah perusahaan lain yang bukan koperasi.

2.       Kedudukan Koperasi Dalam Persaingan
Koperasi dapat bersaing dengan organisasi lain dalam hal anggota, modal, pelanggan, dan lain-lain. Bila koperasi ingin menarik anggota, koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dapat diberikan oleh perusahaan lain yang menjadi pesaingnya. Dengan kata lain kelebihan khusus itu tidak akan dijumpai pada organisasi lain dan hanya dapat direalisasikan oleh individu hanya jika mereka menjadi anggota koperasi. Kelebihan itu akan diperoleh jika mereka menjadi pemilik dan pada waktu yang bersamaan juga menjadi pemakai dari pelayanan-pelayanan yang diberikan koperasi tersebut.
Seorang konsumen ( pelanggan ) akan mempunyai banyak pilihan dalam melakukan pembelian terhadap produk yang dibutuhkan. Ia dapat memilih koperasi atau badan usaha lain yang menawarkan produk yang sama. Dalam hal ini konsumen akan memilih koperasi jika koperasi memberikan pelayanan ( contohnya harga lebih murah, persyaratan jual beli yang lebih sederhana, pelayanan yang cepat, dll ) yang lebih baik dari perusahaan yang menjadi pesaingnya.
Sebagai pemilik faktor produksi, seseorang akan memilih alternatif terbaik dalam menjual faktor produksinya, bisa ke koperasi dan bisa juga ke perusahaan pesaing koperasi. Tentu saja pemilik faktor produksi tersebut akan memilih koperasi jika harga dan pelayanan yang ditawarkan lebih menarik dari yang diberikan oleh perusahaan lain yang menjadi pesaingnya. Demikian halnya seorang kreditur, pemasok, atau subjek ekonomi lainnya, mereka akan memilih alternatif terbaik dari calon mitra usahanya. Bila koperasi menjadi alternatif yang paling baik untuk dijadikan mitra usaha dibanding alternatif lainnya, maka mereka akan memilih koperasi.
Keunggulan bersaing merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama ( Porter 1986 ). Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif.menurut Porter, keunggulan bersaing dapat diperoleh melalui tiga strategi generik yaitu cost leadership, diferensiasi, dan focus. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap strategi generik tersebut sangat bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk menentukan peluang dan ancaman. Keunggulan biaya barangkali merupakan strategi yang paling jelas dari ketiga strategi generik. Melalui konsep ini, sebuah perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada struktur industri.
Strategi generik yang kedua adalah diferensiasi. Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Perusahaan menyeleksi satu atau lebih atribut yang dipandang penting oleh banyak pembeli di dalam suatu industri, dan secara unik menenpatkan diri untuk memenuhi kebutuhan itu.
Cara melakukan  diferensiasi berbeda untuk setiap industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya.
a.       Diferensiasi produk
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk agar lebih menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan.
b.      Diferensiasi kualitas pelayanan
Salah satu cara untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat dilakukan dengan memenuhi atau bahkan melampui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan.
c.       Diferensiasi citra
Menurut Zyman ( 2000 ), banyak perusahaan yang sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiiki citra jelas yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam pilihan konsumen yang begitu banyak.
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang pada saat pesaing berusaha untuk menirunya akan selalu mengalami kegagalan secara signifikan ( Hit, Ireland dan Hoskisson, 1996 ).
Strategi generik ketiga adalah focus. Strategi ini dangat berbeda dengan strategi lain karena menekankan pilihan akan cakupan bersaing yang sempit dalam suaut industri. Penganut strategi fokus memilih suatu segmen atau kelompok segmen dalam industri bersangkutan dan menyesuaikan strateginya untuk melayani mereka dengan mengesampingkan yang lain.
Keunggulan karena biaya hanya mungkin diperoleh manakala koperasi mampu mengurangi pemborosan. Pemborosan koperasi dapat dikurangi di antaranya dengan cara menjual barang yang sesuai dengan permintaananggota dan nonanggota, memperpendek waktu penyimpanan di gudang, dan mengurangi produk cacat. Keunggulan karena biaya juga dapat diperoleh dengan mereduksi biaya transaksi yaitu dengan internalize market, artinya mengintegrasikan transaksi antara pemilik sumber daya dengan pengguna sumber daya yang semula terpisah menjadi transaksi internal dimana pemilik sumber daya sekaligus sebagai pemakai sumber daya tersebut. Strategi integrasi vertical koperasi merupakan langkah yang mampu meningkatkan efisiensi melalui reduksi biaya transaksi, sekaligus sebagai upaya mereduksi ketidakpastian masa depan.
Kebebasan pada koperasi juga terlihat dari semangat tidak ada paksaan dalam keanggotan koperasi. Anggota memiliki kebebasan untuk masuk atau keluar dari koperasi. Prinsip ini tidak berarti semua orang dari berbagai latar belakang dan kepentingan berhak menjadi anggota koperasi, tetapi yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan bersamalah yang berhak menjadi anggota koperasi. Demi kepentingan ekonomis dan keberlangsungan usaha, manajemen koperasi dapat menentukan persyaratan-persyaratan yang sesuai dengan lingkungan koperasi. Setelah itu, siapapun anggota yang memenuhi syarat tersebut dapat menjadi anggota koperasi tanpa memandang ras, suku, agama, atau aliran politik.
Semangat pengembangan sosial berkaitan dengan fungsi koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semangat peningkatan kesejahteraan perlu diupayakan koperasi agar dapat memperbaiki kehidupan anggotanya dan masyarakat lingkungannya. Atas dasar pandangan ini banyak kegiatan usaha dilakukan koperasi di bidang ekonomi dan bidang pendidikan. Prinsip koperasi yang menyatakan pendidikan berkesinambungan merupakan cerminan koperasi sangat peduli terhadap pengembangan sosial.
3.       Faktor Penentu Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing yang berkelanjutan hanya bisa diperoleh apabila koperasi melakukan inovasi terus menerus, mengembangkan modal sosial, melakukan pembelajaran organisasi, dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi.
1.    Inovasi

Inovasi berkaitan dengan proses kreatif dalam menemukan sesuatu yang baru yang dapat mendukung kesuksesan organisasi. Inovasi merupakan kunci sukses utama bagi keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kinerjanya. Kesejahteraan anggota hanya bisa tercipta apabila para kooperator bersedia untuk kreatif dan inovatif dalam menemukan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi anggota.
Tekanan persaingan yang semakin hari semakin kuat dan perubahan kebutuhan pelanggan yang sangat cepat mengharuskan perusahaan koperasi menemukan suatu hal yang baru baik berupa metode, produk, maupun pasar guna meraih keunggulan kompetitif. Tugas manajemen koperasi hanyalah membimbing, melatih, memotivasi, mengawasi, dan mengendalikan agar perubahan-perubahan yang diharapkan mengarah pada upaya menghasilkan produk baru yang lebih baik dan lebih  diminati oleh konsumen dipasar eksternal.

2.    Modal sosial

Modal sosial berkaitan dengan keseluruhan sumber actual atau potensial mengenai kepemilikan sebuah jaringan yang tahan lama dari sebuah hubungan kelembagaan berdasarkan pengalaman yang menguntungkan. Modal sosial dapat meningkatkan kapasitas koperasi untuk menggunakan dan menyebarkan sumber daya dalam organisasi. Komponen komponen modal sosial seperti kepercayaan dan interaksi cenderung memperbesar minat anggota untuk berbagi sumber daya dan informasi.
Modal sosial sangat efektif membangun kekuatan ekonomi untuk tumbuh dan memiliki daya tahan lebih kokoh bila didukung oleh gerakan koperasi, sebab gerakan koperasi adalah sebuah gerakan ekonomi yang pasif, yang tidak mengenal kepemilikan tunggal karena dibentuk melalui keanggotaan terbuka dan dapat dikembangkan melalui nilai nilai budaya korporasi sebagai etikanya.

3.    Pembelajaran organisasi koperasi

Pembelajaran ini tidak hanya dalam bentuk pendidikan dan pelatihan anggota secara terprogram tetapi lebih jauh bahwa setiap anggota, pengurus, pengelola dan birokrat koperasi perlu menciptakan, mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan pengetahuan yang diperoleh untuk mencapai tujuan kemakmuran bersama. Dengan demikian pembelajaran organisasi berhubungan dengan kemampuan untuk menciptakan, mengintegrasikan, dan menerapkan pengetahuan. Kemampuan seperti itu sangat penting bagi perusahaan perusahaan yang mengembangkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan guna mencapai kinerja yang unggul.
Organisasi koperasi yang melakukan proses pembelajaran dalam system yang terpadu akan menunjukkan bahwa organisasi senantiasa siap bereaksi dan beradaptasi terhadap perubahan, organisasi belajar bagaimana memanfaatkan pengalaman pembelajaran organisasinya untuk menghasilkan strategi yang kreatif, dan kualitas sebuah proses akan tercemin dari adanya berbagai komitmen, termasuk komitmen untuk berkonsensus.

4.    Adaptasi koperasi pada lingkungan

Organisasi koperasi merupakan salah satu unsur dari unsur unsur lainnya yang ada dalam masyarakat yang saling berhubungan, saling tergantung, dan saling mempengaruhi sehingga merupakan satu kesatuan yang kompleks. Dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, organisasi koperasi sebagai system terbuka tidak dapat terlepas dari pengaruh dan ketergantungan lingkungan internal maupun eksternal.
Lingkungan internal berkaitan dengan keseluruhan kondisi yang berasal dalam koperasi seperti sumber daya, kapabilitas dan kompetisi inti yang dimiliki perusahaan. Lingkungan eksternal koperasi terdiri dari lingkungan umum, lingkungan industry dan lingkungan pesaing.
Ciri-ciri organisasi yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya antara lain terus menerus menyesuaikan perubahan dengan membuat strategi yang sesuai dengan umpan balik dari pasar ; proses perencanaan produk dan bisnis dengan melibatkan pelanggan, pemasok, dan penyedia jasa ; keputusan derajat organisasi yang didasarkan pada informasi yang akurat ; daya dukung karyawan dalam eksperimen mengenai produk baru atau pendekatan inovatif ; kontinuitas jangka panjang organisasi dapat diwujudkan melalui capaian jangka pendek dalam organisasi.
4.       Rumusan Kebijakan Koperasi yang Ideal
Pemasaran merupakan sebuah proses dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan atau inginkan dengan menciptakan dan saling menukarkan produk dan nilai dengan orang lain. Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama  bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran antara lain mencakup :

1.    Kebutuhan, keinginan, dan permintaan manusia
Kebutuhan manusia merupakan keadaan merasa tidak memiliki keputusan dasar tertentu. Keinginan adalah hasrat atau pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih mendalam. Keinginan akan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli.
2.    Produk
Produk (barang atau jasa) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.
3.    Nilai, biaya, dan kepuasan
Nilai adalah estimasi pelanggan mengenai kemampuan total suatu produk untuk memuaskan kebutuhannya. Nilai suatu produk actual tergantung dari seberapa jauh produk tersebut dapat mendekati produk ideal.
4.    Pertukaran, transaksi, dan hubungan
Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu barang yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Transaksi pertukaran nilai antara dua pihak. Pemasar yang baik tidak hanya melahirkan transaksi dan pertukaran, tetapi berusaha membangun hubungan jangka panjang, saling percaya, saling menguntungkan dengan pelanggan, distributor, penyalur, dan pemasok.

5.    Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Meskipun koperasi merupakan badan usaha khusus yang berbeda dengan perusahaan lain yang berorientasi laba, secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa perusahaan tidak mampu hidup tanpa pembeli.
Syarat pertama yang harus dipenuhi oleh koperasi agar sukses dalam pemasarannya adalah bahwa para pemimpinnya mengembangkan pola pikir yang berorientasi pada konsumen, baik anggota maupun non anggota. Kedua, manajer koperasi harus sadar bahwa melayani golongan tertentu tanpa memiliki kemudahan untuk dapat memberikan kepuasan kepada golongan tersebut merupakan tindakan yang tidak menguntungkan. Ketiga, dalam hal keterbatasan kemampuan manajemen koperasi untuk menaksir jumlah permintaan dan kegiatan pihak pesaing, manajer koperasi dapat menggunakan jasa konsultan riset pemasaran untuk meneliti minat pasar.

Merumuskan Kebijakan Pemasaran
1.    Apakah bidang usaha koperasi?
Penetapan bidang usaha koperasi tidak dapat dilakukan diluar kepala. Hal ini membutuhkan berbagai pertimbangan yang panjang dan lama atas keterampilann, teknik, kemampuan, serta keinginan anggota, kemampuan koperasi, dan perubahan didalam bidang usaha koperasi dan anggotanya.
Perumusan bidang usaha hendaknya mempertimbangkan berbagai faktor seperti kebutuhan anggota, kekuatan pesaing, karakteristik usaha anggota, kondisi geografis, sumber daya yang dimiliki, dll.
2.    Apakah bidang usaha koperasi dimasa yang akan datang?
Sewaktu mempertimbangkan pertanyaan yang pertama, para manajer koperasi wajib pula menemukan perubahan lingkungan usaha dewasa ini, kemudian perubahan tersebut dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dimasa yang akan datang. Tidak ada satu pun perusahaan yang kebal terhadap pengaruh perubahan lingkungan. Untuk itu sebelum merumuskan strategi dan kebijakan pemasaran koperasi untuk kehidupan yang akan datang diperlukan pertimbangan penuh atas kejadian kejadian yang terjadi.
3.    Siapakah pelanggan koperasi?
Pada koperasi anggotanya adalah pelanggan utama perusahaan koperasi dipasar internal. Untuk pelanggan dipasar eksternal pada umumnya mudah dikenali dengan memeriksa laporan penjualan atau faktur-faktur. Walaupun demikian manajemen koperasi harus pula mengetahui potensi dari pembeli atas barang dan jasa yang ditawarkan koperasi.
4.    Barang atau jasa apakah yang seharusnya ditawarkan koperasi?
Pertanyaan ini menekankan persoalan produksi perusahaan, keterampilan terknis dan kemampuannya. Perubahan teknis mempengaruhi perubahan penyelidikan perihal jenis barang atau jasa yang harus ditawarkan, karena dengan perubahan tadi para eksekutif harus mencoba menemukan barang atau kegiatan yang menjadi ketinggalan zaman karenanya.
5.    Bagaimana situasi persaingan?
Sebelum menentukan setiap kebijakan pemasaran, mereka harus mengetahui seberapa jauh keadaan persaingan tersebut berubah. Kebijakan pemasaran harus disusun sedemikian rupa sehingga perusahaan yakin bahwa dalam setiap persaingan yang terjadi perusahaan tersebut berada dalam keadaan yang lebih kuat, sedang perusahaan lain berada didalam keadaan yang lebih lemah. Kebijakan tersebut hendaklah pula dipilih sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat memilih bidang persaingan yang perlu diadakan, dapat memanfaatkan kekuatannya, dan dapat mengatasi atau menghindari kelemahannya.
6.    Bagaimana melakukan penetapan harga?
Perlu adanya pertimbangan terhadap tingkat laba yang harus diperoleh koperasi. Tingkat laba ini ditetapkan baik oleh permintaan barang dipasar maupun oleh biaya produksi barang yang bersangkutan. Harga tertinggi dibatasi oleh permintaan.
Bila konsumen atau anggota tidak bersedia membayar suatu tingkat harga tertentu, kecuali barang yang bersangkutan mempunyai kelebihan kelebihan khusus yang menarik, maka kurang dapat dibenarkan untuk menawarkan harga pada tingkat tersebut. Harga terendah dibatasi oleh biaya pokok barang. Secara lebih tepat, perhitungan harga pokok barang akan membantu para eksekutif memutuskan apakah mereka dapat bersaing pada harga pasar yang sedang berlaku. Mungkin juga bila harga pokok barang mereka lebih tinggi dari harga yang berlaku, manajer koperasi perlu mendemonstrasikan keunggulan barangnya agar harganya dianggap layak.


7.         Distribusi seperti apakah yang dibutuhkan?
Kegiatan distribusi meliputi penelitian jenis jasa yang diharapkan oleh pelanggan atau anggota, serta cara terbaik untuk mengadakan jasa tersebut. Jasa tersebut mungkin berbeda dari jasa yang dapat diberikan perusahaan pesaing. Bila perusahaan koperasi dapat menemukan jasa lain yang mungkin belum dipergunakan dalam bidang industri tersebut, yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, maka perusahaan koperasi akan mempunyai kedudukan yang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya.


Bila koperasi dapat memproduksi barang yang sangat baik, tetapi tidak mampu mendistribusikannya dengan efisien, aktivitas pemasaran akan dirasa kurang optimal. Distribusi memegang peranan penting yang sama dengan penjualan, penetapan harga, produk dan aspek pemasaran yang lain, sehingga pada tahap perencanaan harus diberlakukan sederajat dengan aspek-aspek tersebut.












BAB III
PENUTUP
    A.      Kesimpulan
Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu baik dipasar input maupun dipasar output. Koperasi akan bersaing di pasar yang komplek dalam rangka memperebutkan atau mempertahankan pelanggan dan menjaga keberlangsungan hidupnya.
Keunggulan bersaing yang berkelanjutan hanya bisa diperoleh apabila koperasi melakukan inovasi terus menerus, mengembangkan modal sosial, melakukan pembelajaran organisasi, dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi yaitu Inovasi, Modal sosial, Pembelajaran organisasi koperasi dan Adaptasi koperasi pada lingkungan.
Pemasaran merupakan sebuah proses dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan atau inginkan dengan menciptakan dan saling menukarkan produk dan nilai dengan orang lain. Konsep pemasaran merupakan falsafah perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama  bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran antara lain mencakup :  Kebutuhan, keinginan, dan permintaan manusia, Produk, Nilai, biaya, dan kepuasan, Pertukaran, transaksi, dan hubungan , dan Pasar.
    B.      Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.





Daftar pustaka
1.       Hendar.2010.manajemen perusahaan koperasi.Jakarta:Erlangga
2.       Ropke,Jochen dan Sri Djatmika (penerjemah). 2000. Ekonomi koperasi: Teori dan manajemen. Salemba Empat. Jakarta.


0 Response to "MAKALAH Manajemen Koperasi dan UMKM "MEMAHAMI PEMASARAN KOPERASI""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel